IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Terapkan Trading Halt
PT Bursa Dampak Indonesia (BEI) lakukan pembekuan sesaat perdagangan (trading halt) Indeks Harga Saham Kombinasi (IHSG).
Tips Memilih Anak Ayam Bangkok |
Itu dilaksanakan pada jam 10:36 waktu Jakarta Automated Trading Sistem (JATS) karena pengurangan IHSG capai 5 %.
Berdasar pengamatan pada jam 11:40 waktu JATS, perdagangan IHSG jatuh 257 point atau 5,00 % dibandingkan session penutupan perdagangan Rabu, 9 September 2020 di level 5.159.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menerangkan mengenai pemberhentian sesaat untuk kurun waktu 30 menit perdagangan ini.
"Dengan adanya ini kami memberitahukan jika ini hari, Kamis, 10 September 2020 terjadi pembekuan sesaat perdagangan (trading halt) skema perdagangan di Bursa Dampak Indonesia," kata Yulianto, Kamis (10/9/2020).
Ini dilaksanakan sesuai Surat Ketetapan Direksi PT Bursa Dampak Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 tentang Perkembangan Tutorial Perlakuan Keberlangsungan Perdagangan di Bursa Dampak Indonesia dalam Situasi Genting.
"Perdagangan akan diteruskan jam 11:06:18 waktu JATS tanpa perkembangan agenda perdagangan," tutur Yulianto.
Indeks Harga Saham Kombinasi (IHSG) terlihat ambles pada pembukaan perdagangan Kamis minggu ini. IHSG turun ke level psikologis 4.000.
Pada perdagangan awal Kamis (10/9/2020), IHSG terjun 154,7 point atau 2,99 % ke tempat 4.988,33. Sesaat indeks saham LQ45 menurun 5 % ke tempat 863,12.
Menteri Koordinator Bagian Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, ketidaktetapan indeks ini dikuasai oleh informasi kembali lagi pemberlakuan PSBB oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies BAswedan.
"Berdasar indeks, s/d tempo hari sebab ini hari indeks masih ada ketidaktetapan karena dibanding announcement Gubernur DKI semalam. Hingga pagi barusan indeks telah di bawah 5.000," kata Menko Airlangga dalam Rakornas KADIN Indonesia, Kamis (10/9/2020).
Melihat pada krisi awalnya, Airlangga lihat perbandingan dan situasi kontraksi dengan kritis sekarang ini. Dimana pada krisi 1998, perekonomian terkontraksi sampai 5 kuartal.
Kecuali Asia, ekonomi negara lain waktu itu masih baik. Hingga dapat menarik Indonesia keluar dari kritis. Walau diterangkan Airlangga, jika kritis waktu itu berjalan lumayan panjang.
"Selanjutnya jika kita melihat kedalaman dari sisi harga saham itu dari indeks 700-an baru kembali lagi itu dalam tempo 7-8 tahun. Selanjutnya untuk kritis global pada tahun 2008 itu perlu dua tahun untuk kembali ke indeks sebelumnya di seputar 2.800," kata Menko.
"Tetapi kita harus juga lihat jika gas serta rem ini, jika digas atau direm tiba-tiba itu, pasti kita harus jaga keyakinan serta confident dibanding publik. Sebab ekonomi ini tidak semua unsur esensial, tapi ada juga unsur sentimen. Khususnya untuk di bidang capital pasar," tandas ia.